Terkecuali populer jadi kota pelajar serta kota gudeg, Yogyakarta juga miliki segudang tempat bersejarah yang dapat anda kunjungi. Sempat jadi ibukota negara meskipun cuma sesaat, Yogyakarta menaruh banyak cerita bersejarah dari sederet diorama yang dipajang museum-museum. Nah, bila anda menyukai wisata histori, Yogyakarta mungkin saja pilihan yang cocok jadi tujuan traveling kamu
Jogja/Yogyakarta menaruh banyak histori yang tidak terlupakan. Daftar Wisata Histori di Yogyakarta (Jogja) di bawah ini adalah beberapa tempat sebagai peninggalan sisa-sisa histori di Jogja yang hingga sekarang ini masih tetap dipertahankan. Serta tersebut kami infokan Object wisata di Jogja yang unik serta harus Anda kunjungi dalam kelompok Wisata Histori di Jogja. Dengan berkunjung ke obyek wisata histori di Jogja kita bisa ketahui seperti apa kehidupan di waktu dulu serta kebiasaan yang hingga saat ini masih tetap lekat. Sebagian obyek wisata yang memiliki kandungan histori yang ada dikota jogja diantaranya :
1. Keraton Jogjakarta
Kraton Yogyakarta dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I pada th. 1755. Tempat keraton ini menurut narasi yaitu sisa satu pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Keraton Yogyakarta ini ada di garis lurus dari mulai Gunung Merapi sampai Pantai Selatan. Paviliun kompleks Keraton Yogyakarta yang dibuat menurut keyakinan kuno dan semasing feature kompleks seperti halaman sampai pohon yang mempunyai makna simbolis spesial terkait dengan filsafat Jawa yang mulia juga jadi satu diantara kekhasan serta daya tarik dari Keraton Yogyakarta.
2. Tamansari
Setali tiga uang dengan Keraton, keluarga Keraton Ngayogyakarta juga mempunyai nilai sentimental sendiri dengan Tamansari. Ini yaitu komplek taman yang demikian cantik peninggalan Sultan Hamengkubuwono I serta dulunya seringkali jadikan tempat rekreasi untuk keluarga kerajaan serta kerabat istana. Saat travelers berkunjung ke tempat ini, janganlah terlewat untuk mengeksplor lorong bawah tanah di Tamansari. Lorong-lorong ini dibuat jadi jalan rahasia untuk keluarga kerajaan apabila ada serangan mendadak dari musuh. Hati-hati, jangan pernah tersesat ya!
3. Benteng Vredeburg
Tempat histori di Yogyakarta selanjutnya yaitu Benteng Vredeburg. Tempatnya strategis karna berada di tengah kota, persisnya dekat dengan Pasar Beringharjo serta Kantor Pos Besar. Dulunya, museum ini dipakai jadi benteng untuk perlindungan dengan parit-parit yang melingkari bangunan. Di dalamnya anda dapat saksikan terdapat beberapa diorama yang menceritakan histori serta perjalanan Yogyakarta serta Indonesia untuk melepas diri dari belenggu penjajahan Belanda.
4. Monument Jogja Kembali
Monumen Jogja Kembali atau Yogya Kembali dibuat untuk kembali kenang histori ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibukota RI Yogyakarta pada saat itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal semacam ini adalah sinyal awal bebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintahan Belanda. Dibuat pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisionil penanaman kepala kerbau serta penempatan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX serta Sri Paduka Paku Alam VIII.
Yang mempunyai ide dirikannya Monumen Jogja Kembali yaitu kolonel Soegiarto, sebagai walikotamadya Yogyakarta pada th. 1983. Ditempat Wisata Histori yang satu ini kita semakin lebih mengetahui histori serta situasi di saat itu, karna didalam monumen ada beragam peninggalan histori, senjata, patung tiruan dengan interior ruangan seperti pada saat histori dahulu dan lengkap dengan alur ceritanya.
5. Masjid Gedhe Kauman
Menginginkan rasakan asiknya wisata histori disertai nuansa religi, jadi travelers harus berkunjung ke masjid Gedhe Kauman. Tempat beribadah ini dibuat pada th. 1773 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I serta masih tetap aktif dikunjungi masyarakat serta musafir untuk melaksanakan ibadah sampai saat ini. Di bagian pilar, atap, serta mihrab (tempat imam memimpin shalat), dan ukiran-ukiran kayu sebagai ornament dalam Masjid Gedhe Kauman ini tampak cantik serta unik. Walaupun telah berumur tua, tapi keadaan bangunannya masih tetap kuat serta terpelihara dengan baik.
6. Museum Dirgantara
Anda suka pada segalanya yang terkait dengan dunia penerbangan? Museum yang satu ini harus untuk Anda singgahi. Museum Dirgantara Mandala, Koleksi TNI AU Terlengkap di Indonesia. Museum dengan ruang seluas lima hektar serta luas bangunan sekitaran 7. 600 m2 ini menunjukkan benda-benda koleksi histori, diantaranya : koleksi peninggalan beberapa pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat serta Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, parasut serta patung-patung tokoh TNI Angkatan Udara. Dulunya Museum Pusat TNI AU ini berada di Jakarta, tetapi mengingat kalau Yogyakarta yaitu tempat kelahiran TNI AU jadi museum juga dipindah ke kompleks Lanud Adisutjipto.
Museum Dirgantara Mandala terdapat didalam kompleks TNI Angkatan Udara Republik Indonesia, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. letaknya agak tersembunyi didalam kompleks TNI AU, Walau demikian akses menuju tempat ini sangat gampang. Karna cuma berjarak sekitaran 200m dari jalan paling utama Janti (Ring Road timur) Jogjakarta. Di mana jalan ini banyak dilintasi oleh kendaraan umum, baik bus (antar kota ataupun dalam kota) atau kendaraan umum yang lain.
7. Makam Raja Imogiri
Makam Raja – Raja Mataram di Imogiri yaitu satu diantara wisata histori yang mempunyai narasi perlu di orang-orang Jawa. Makam yang seringkali dimaksud Pajimatan Imogiri ini adalah makam raja-raja Mataram di Kasultanan Surakarta serta Kasultanan Yogyakarta. Makam Raja – Raja Mataram di Imogiri ini masih tetap diakui memiliki kemampuan mistis banyaknya orang. Apabila menginginkan mengunjunginya, peziarah mesti kenakan pakaian Kejawen. Diluar itu, peziarah yang datang ke sini juga dilarang memakai perhiasan.
Untuk menjangkau Makam Raja-raja, peziarah mesti mendaki lebih dari 340 anak tangga serta menurut keyakinan di sekitaran yaitu bila berhasil mengkalkulasi dengan pas jumlah anak tangga yang didaki, jadi hasrat atau kehidupan yang tambah baik juga akan diperoleh. Tentu dapat terbayang begitu lelahnya menyusuri tangga sejumlah itu, tetapi nyatanya ada trick sendiri yang umumnya dikerjakan oleh beberapa abdi dalam di sini. Menurut mereka supaya langkah mendaki merasa enteng, jadi mesti jalan dengan alur zig-zag atau kanan kiri.
8. Tugu Jogja
Tugu Jogja. Bila Anda bertandang serta bermalam di Jogja cobalah sempatkan diri untuk melewati daerah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A. M Sangaji serta Jalan Diponegoro di mana di tengahnya perempatan itu berdiri kuat serta indah satu tugu yang pastinya akan senantiasa ramai dengan remaja-remaja yang asyik berfoto di sana.
Anda akan tidak sempat terasa lengkap liburan ke Jogja bila belum juga datang ke tempat ini. Tugu Jogja dibuat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada th. 1755. Awal mulanya, tugu ini berupa Golong-Gilig serta memiliki tinggi menjangkau 25 mtr., tiang dari tugu berupa Gilig (silinder) serta puncaknya berupa Golong (bulat), hingga pada saat itu tugu ini dimaksud dengan nama Tugu Golong-Gilig.
9. Candi Prambanan
Waktu ke Yogyakarta, jadi candi Prambanan jangan pernah terlewati karna termasuk juga kompleks candi Hindu paling besar yang dipunyai Indonesia. Cerita legenda yang menyertainya juga unik, mengenai dikutuknya Roro Jonggrang oleh Bandung Bondowoso karna berniat menggagalkan usaha membuat candi. Jadi satu diantara website warisan dunia UNESCO, kompleks candi Prambanan juga seringkali jadi tempat pementasan sendratari Ramayana serta senantiasa dipenuhi oleh wisatawan. Waktu anda berkunjung ke candi Prambanan, janganlah terlewat peluang untuk nikmati pementasan tari tradisionil ini. Ditanggung anda juga akan kagum dibuatnya.
10. Museum Sonobudoyo
Berkunjung ke wisata histori di Yogyakarta tidak lengkap bila Anda belum juga datang ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Wisata Histori serta Kebudayaan Jawa. Museum ini adalah museum terlengkap di Indonesia sesudah Museum Nasional di Jakarta yang berisi koleksi kesenian serta kebudayaan. Awal mulanya, Museum Sonobudoyo yaitu satu yayasan yang bergerak dalam bagian kebudayaan Jawa, Madura, Bali serta Lombok. Yayasan ini berdiri di Surakarta pada th. 1919 bernama Java Instituut. Dalam ketentuan Konggres th. 1924 Java Instituut juga akan membangun satu museum di Yogyakarta. Pada th. 1929 pengumpulan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali serta Lombok. Panitia Perencana Pendirian Museum dibuat pada th. 1931 dengan anggota diantaranya : Ir. Th. Karsten P. H. W. Sitsen, Koeperberg.
Museum Sonobudoyo Yogyakarta ini ada 2 tempat, yakni untuk unit 1 beralamat di Jl. Trikora no. 6 Yogyakarta serta unit 2 beralamat di Ndalem Condrokiranan Wijilan Yogyakarta. Untuk menuju ke tempat ini sangat gampang karna ada di daerah kota jadi Anda dapat memakai semuanya type kendaraan baik pribada maupun kendaraan umum. Jadi satu museum, Sonobudoyo masih tetap berperan selalu sampai sekarang ini, meskipun pengelolanya bertukar-ganti. Ketika Jepang berkuasa (1942), Museum Sonobudoyo dikelola oleh pemerintahan Jepang. Lalu, mulai sejak Jepang kalah sampai th. 1949 museum ini dikelola oleh Dinas Wiyotoprojo. Th. 1950-1973 dikelola oleh Pengawasan Kebudayaan Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Yogyakarta.