Perjanjian Camp David: Awal Mula Damainya Negara Arab dengan Israel
Diajar.net – perjanjian Camp David dianggap sebagai salah satu pencapaian diplomatik paling penting dalam sejarah Timur Tengah karena mengurangi ketegangan di wilayah tersebut dan menunjukkan bahwa perundingan damai antara negara-negara Arab dan Israel mungkin dilakukan meskipun menghadapi tantangan besar meski tidak menyelesaikan konflik Arab-Israel sepenuhnya perjanjian ini adalah langkah penting menuju perdamaian dan menunjukkan bahwa dialog dapat mengubah dinamika konflik di Timur Tengah lalu bagaimana sejarah perjanjian tersebut bisa terlaksana
lebih lengkapnya inilah videonya perjanjian Camp David atau Camp David Accords adalah perjanjian antara Israel dan Mesir yang ditandatangani oleh perdana menteri Israel Menachem Begin dan presiden Mesir Anwar Sadat pada tanggal 17 september 1978 yang menghasilkan perjanjian damai antara ke-2 negara tersebut pada tahun berikutnya ini
merupakan perjanjian pertama antara Israel dan negara-negara tetangga Arabnya adanya perjanjian ini difasilitasi dan diperantarai oleh presiden Amerika Serikat saat itu yaitu Jimmy Carter dan secara resmi diberi judul Framework For Peace In The Middle East atau kerangka kerja untuk perdamaian di Timur Tengah perjanjian tersebut kemudian lebih dikenal sebagai perjanjian Camp David karena proses negosiasinya dilakukan di tempat peristirahatan presiden Amerika Serikat yaitu di Camp David di Maryland karena perjanjian ini presiden Sadat dan perdana menteri Begin
menerima penghargaan nobel perdamaian pada tahun 1978 atas kontribusi mereka kawasan Timur Tengah telah lama menjadi pusat konflik akibat berbagai faktor seperti batas wilayah, agama dan ideologi politik setelah serangkaian konflik yang terjadi pada tahun 1947 PBB membentuk komite khusus PBB untuk Palestina guna menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di wilayah tersebut setelah melihat berbagai alternatif PBB mengusulkan untuk mengakhiri mandat dan membagi Palestina menjadi dua negara merdeka satu Arab Palestina dan satu lagi Yahudi
dengan status Yerusalem di internasionalkan usulan ini kemudian disebut dengan rencana pembagian Palestina atau resolusi 181 rencana tersebut diterima oleh para pemimpin Yahudi tetapi ditolak oleh para pemimpin Arab konflik antara Israel dan negara-negara Arab dimulai sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948 yang mendapat penolakan keras dari banyak negara Arab di sekitarnya Mesir sebagai salah satu negara terkuat di dunia Arab juga terlibat dalam serangkaian peperangan melawan Israel termasuk perang Arab-Israel tahun 1948 perang Suez tahun
1956 perang enam hari tahun 1967 dan perang yom kipur tahun 1973 perang 6 hari pada tahun 1967 adalah titik penting yang memperkeruh hubungan Mesir dan Israel dalam perang tersebut Israel berhasil mengalahkan gabungan tentara negara-negara Arab dan merebut dataran tinggi Golan serta semenanjung Sinai dari Mesir pendudukan wilayah Sinai oleh Israel menjadi salah satu isu utama yang membuat hubungan ke-2 negara semakin tegang
penyelesaian konflik Arab-Israel dan solusi terhadap pertanyaan seputar kedaulatan Israel dan hak hak Palestina terkait kenegaraan telah menjadi tujuan utama diplomasi internasional sejak disahkannya resolusi dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 242 pada tahun 1967 resolusi 242 mengecam perolehan wilayah melalui perang khususnya perang 6 hari tahun 1967 dan mengutip perlunya mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah dalam
perannya sebagai kekuatan dunia dan pendukung terbesar Israel di panggung dunia Amerika Serikat pada akhirnya memainkan peran utama dalam mencapai tujuan ini dan hal itu menjadi inti platform Carter selama masa menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1976 setelah terpilih sebagai presiden Amerika Serikat Carter berkomitmen untuk bekerja menuju penyelesaian perdamaian Timur Tengah yang komprehensif berdasarkan resolusi PBB 242 yang menyerukan penarikan Israel dari wilayah yang diduduki pengakuan Arab dan perdamaian dengan Israel dan
penyelesaian yang adil untuk masalah pengungsi Palestina yang mengungsi akibat berdirinya Israel dan perang 1967 di awal masa jabatannya sebagai presiden Carter bertemu dengan para pemimpin Timur Tengah dan mendapat dukungan khusus dari presiden Sadat Sadat menginginkan Sinai yang diduduki oleh Israel dikembalikan lagi ke Mesir serta perdamaian bagi rakyatnya dan hubungan yang lebih kuat dengan Amerika Serikat presiden Amerika tersebut juga bertemu dengan Begin yang baru saja menjadi perdana menteri Israel dan mendapati dia bersedia mempertimbangkan langkah-langkah yang telah dibahas Carter dengan Sadat pada bulan november 1977 presiden
Mesir Anwar Sadat memulai kontak langsung dengan Israel dan melakukan kunjungan ke Yerusalem di mana ia berbicara kepada parlemen Israel namun kunjungan balasan dari perdana menteri Begin tidak berhasil dan tidak ada kemajuan yang dicapai menuju perdamaian menanggapi hal tersebut presiden Amerika Serikat Jimmy Carter menawarkan Camp David yang merupakan kompleks peristirahatan presiden Amerika Serikat di pedesaan Maryland sebagai tempat untuk perundingan damai pada bulan september 1978 ke-2 pemimpin Anwar Sadat dan Menachem
Begin bersama dengan presiden Jimmy Carter bertemu di Camp Daviduntuk membicarakan perjanjian damai yang dikenal dengan nama framework forpiece perundingan di Camp David berlangsung secara intensif selama hampir dua minggu yang diisi dengan diskusi panjang, negosiasi sulit dan berbagai kompromi yang menegangkan ada banyak momen saat perundingan hampir mengalami kegagalan tetapi Jimmy Carter berhasil mempertahankan suasana diplomatik yang kondusif dia bahkan melibatkan keluarganya dalam upaya membangun hubungan pribadi dengan ke-
2 pemimpin sebagai bagian dari strategi untuk menjaga perundingan tetap berlangsung meskipun pada awalnya perundingan yang dilakukan di Camp David tersebut hampir tidak menemui titik terang namun kesepakatan akhirnya bisa dicapai pada hari terakhir Mesir dan Israel berhasil menyepakati sejumlah masalah yang sebelumnya kontroversial kesepakatan Camp David yang dihasilkan pada dasarnya memuat dua perjanjian terpisah yang pertama berjudul Framework For Peace In The Middle East atau kerangka kerja untuk perdamaian di Timur Tengah yang berisi tiga poin utama pembentukan otoritas pemerintahan sendiri di wilayah pendudukan Israel di Gaza dan tepi barat
secara efektif merupakan langkah menujunegara Palestina implementasi penuh ketentuan resolusi PBB 242 termasuk khususnya penarikan pasukan dan warga sipil Israel dari tanah tepi barat yang diperoleh selama perang 6 hari pengakuan atas hak hak sah rakyat Palestina dan dimulainya proses pemberian otonomi penuh kepada mereka di tepi barat dan gaza dalam kurun waktu 5 tahun sementara perjanjian yang ke-2 berjudul Framework For The Conclusion Of
A Peace Treaty Between Egypt And Israel atau kerangka kerja untuk penyelesaian perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel untuk kerangka perjanjian yang ke-2 ini mengarah pada perjanjian perdamaian Mesir-Israel yang ditandatangani pada bulan maret 1979 perjanjian dan perjanjian perdamaian keduanya disertai dengan surat-surat sampingan kesepahaman antara Mesir dan Amerika Serikat serta Israel dan Amerika Serikat perjanjian Camp David telah memainkan peran dalam diplomasi di Timur Tengah dengan meletakkan dasar bagi hubungan kerjasama antara Mesir dan Israel dalam beberapa dekade sejak saat itu meski demikian adanya perjanjian ini juga menuairespon yang
beragam dari masyarakat internasional terutama dari negara-negara Arab perjanjian Camp David membawa dampak yang besar dalam hubungan Mesir dengan negara-negara Arab banyak negara Arab merasa dikhianati oleh Mesir yang dianggap telah mengabaikan isu Palestina liga Arab bahkan memutuskan untuk menangguhkan keanggotaan Mesir selama 10 tahun ke depan dan memindahkan kantor pusatnya dari Kairo ke Tunis sebagai bentuk protes Mesir baru diterima kembali sepenuhnya dalam liga Arab pada tahun 1989 di Mesir sendiri perdamaian dengan Israel menjadi isu
kontroversial di dalam negeri tersebut yang menyebabkan protes di dalam negeri dan menciptakan ketidakpuasan di kalangan kelompok nasionalis dan islamis bahkan keputusan damai ini menjadi alasan utama bagi kelompok militan yang membunuh Anwar Sadat pada tahun 1981 sementara itu majelis Umum PBB menolak rangka kerja untuk perdamaian di Timur Tengah karena perjanjian itu disimpulkan tanpa partisipasi PBB dan organisasi pembebasan Palestina atau plo dan tidak mematuhi hak Palestina untuk kembali untuk menentukan nasib sendiri dan untuk kemerdekaan dan kedaulatan nasional pada bulan desember 1978 PBB menyatakan dalam resolusi 33/28 A bahwa
perjanjian hanya sah jika mereka berada dalam kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa dan piagamnya serta resolusi-resolusinya termasuk hak Palestina untuk kembali dan hak untuk kemerdekaan dan kedaulatan nasional di Palestina dan disimpulkan dengan partisipasi PLO pada tanggal 12 desember 1979 dalam resolusi 34/65 B PBB menolak bagian yang lebih spesifik dari perjanjian Camp David dan perjanjian serupa yang tidak sesuai dengan persyaratan yang disebutkan semua perjanjian parsial dan perjanjian terpisah tersebut dikecam keras bagian dari perjanjian Camp
David mengenai masa depan Palestina dan semua perjanjian serupa dinyatakan tidak sah namun meskipun perjanjian Camp David hampir tidak membawa perdamaian di kawasan yang telah bergejolak selama bertahun-tahun kesepakatan itu telah menstabilkan hubungan antara dua kekuatan terbesar di Timur Tengah selain itu kesepakatan tersebut meletakkan dasar bagi kesepakatan Oslo kesepakatan yang ditandatangani oleh Israel dan organisasi pembebasan Palestina tahun 1993 yang menyelesaikan berbagai masalah penting dan membawa kawasan itu selangkah lebih dekat menuju perdamaian abadi yang masih sulit untuk dicapai bagaimana menurut kalian terima kasih sudah menonton dan tunggu video dari kami selanjutnya