Untuk pendaki yang memahami bhs Jawa tentu telah memahami kalau Desember mempunyai arti gedhe-gedhene sumber, yang berarti bln. dimana hujan turun dengan begitu besar. Hal semacam ini bukanlah hanya ungkapan bhs Jawa, tetapi memanglah benar ada. Desember adalah salah sebulan yang mempunyai curah hujan begitu tinggi sampai masuk ke bln. Januari.
Bila lihat pada prakiraan cuaca BMKG juga bisa diliat kalau nyaris di semua sisi Indonesia masih tetap mempunyai curah hujan yang cukup tinggi. Oleh karenanya bln. Desember sampai masuk Januari tidaklah saat yang pas untuk lakukan pendakian. Hal semacam ini karna hujan yang lebat bisa tingkatkan kemungkinan kecelakaan. Dari mulai jatuh ke jurang karna jalanan licin, jarak pandang yang terbatas sampai mengakibatkan tersesat, tersambar petir seperti masalah di Gunung Prau atau kemungkinan longsor di jalur pendakian.
Curah hujan yang tinggi ditambah dengan kecepatan angin yang tinggi juga akan menyebabkan terjadinya badai di gunung. Sekian waktu lalu bahkan juga terdapat banyak badai yang terekamoleh camera pendaki yang tengah lakukan pendakian gunung. Tidak tanggung-tanggung badai yang menyerang pendaki ini bahkan juga mempunyai kecepatan angin yang begitu kencang sampai bisa mengakibatkan kerusakan tenda pendaki. Tersebut disini satu diantara badai yang pernah terekam camera pendaki.
Lihat Vidio Badai Kerinci : https://www.instagram.com/p/BcGC3aEA9H0/?taken-by=urban.hikers
Badai ini terekam di shelter 3 Gunung kerinci pada tanggal 27 November 2017. Terkecuali di Kerinci sebagian badai sempat juga terekam di Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan Gunung Merbabu. Badai juga masih tetap sangat mungkin berlangsung lihat prakiraan kecepatan angin serta curah hujan yang di luncurkan BMKG masih tetap ada di angka yang cukup tinggi. Karenanya untuk beberapa pnedaki yang menginginkan lakukan pendaki gunung semakin lebih baik rasa-rasanya untuk tunda sesaat saat.
Mendaki pasti tidak jauh-jauh dari maksud untuk nikmati panorama alam ciptaan Tuhan yang mengagumkan indah serta menarik. Sayangnya di bln. Desember sampai Januari begitu kemungkinan kecil untuk dapat nikmati panorama itu dengan maksimum. Cuaca yang jelek juga akan buat gunung seringkali hujan serta tertutup kabut. Akhirnya panorama indah yang diidam-idamkan juga juga akan pupus.
Semakin lebih baik untuk bersabar menanti cuaca kembali lebih baik. Hingga semua kelelahan waktu mendaki juga akan terbayar demikian dapat sampai di puncak. Tidakkah tidak ada kelirunya bersabar sesaat untuk memperoleh hasil yang jauh tambah baik? Sekali lagi juga mendaki waktu curah hujan tengah tinggi-tingginya juga cuma juga akan menaikkan beban. Sebab perlengkapan serta keperluan pendakin gunung semakin lebih ekstra dari umumnya.
Beberapa pendaki pasti masih tetap ingat duka kelam di Gunung Prau di mana 11 pendaki dinyatakan tewas karena tersambar petir. Walau bukanlah seutuhnya kekeliruan manusia, tetapi paling tidak jadi pendaki harusnya kita ketahui kalau cuaca yaitu hal yang begitu perlu di perhatikan dalam satu pendakian. Walau pendaki tetaplah nekad menginginkan lakukan pendakian, sekurang-kurangnya mereka telah memahami dimana juga akan berlindung waktu badai menyerang atau waktu petir mulai berdatangan.