kisah legenda dewi kwan im
Diajar.net – kisah legenda dewi kwan im di alam semesta yang luas dan tak terhingga hiduplah seorang bodi satva Agung bernama avalokitesvara atau juga dikenal dengan sebutan Dewi Kuan Im namanya sendiri bagai mantra Sakti yang menggema di seluruh penjuru alam afalokita kata mereka berarti melihat atau mengamat dengan Tatapan yang tak pernah lelah sedangkan isfara berarti penguasa yang penuh Welas Asih menurut beberapa sumber Dewi kanan Im awalnya digambarkan
sebagai sosok laki-laki di India namun dalam beberapa versi cerita Tiongkok Dewi kanan Im dikenal sebagai miaosan jadi meskipun avalokitesvara berasal dari India legenda Dewi kanan Im yang dikenal di Tiongkok memiliki asal-usul yang berbeda dan lebih terkait dengan budaya Tiongkok afalokitesvara dengan hati yang Sebening kristal senantiasa mengamati dan
memperhatikan setiap derita yang dialami makhluk hidup Telinganya yang sakti mampu mendengar setiap rintihan dan tangisan tak peduli seberapa kecil dan tersembunyi hatinya yang lembut terenyuh oleh penderitaan itu lalu tergerak untuk menolong dan meringankan beban mereka dikisahkan Welas ASI avalokites wud yang menakjarkan
kisah legenda dewi kwan im
dengan ser mata yangemancarkan sinarihamesta tang yang dan per yangkan dan tang S Dar Asih yang tak yang Ketika seseorang merasa putus asa dan tak berdaya tatapan Welas Asih avalokites Fara akan menyapa ia hadir sebagai sumber kekuatan dan harapan membisikkan kata-kata penghiburan dan memberikan semangat untuk terus berjuang asal-usul Dewi kanan Im dipercaya sebagai titisan dari seorang Dewa di zaman dahulu kala di suatu Kahyangan yang kilau
hiduplah seorang Dewa yang bernamaang kehidupannya bagai mimpi indah ia dikelilingi oleh istanaahilay bidadarik dan milikiala benda yang diing ha namun diik gemerlap kehangawi ituersimpan kinduan mendal di hati dewaang ia melihat penderita Hi di Dun yangeng dan kematian hatinya yang murni terenyuh oleh penderitaan mereka ia menyadari bahwa semua kenikmatan duniawi yang dimilikinya tak ada artinya jika dibandingkan dengan penderitaan
yang dialami oleh makhluk lain dengan tekad yang bulat Dewa chehang memutuskan untuk meninggalkan segala kemewahan surgawi ia rela meninggalkan istana megah Tahta kekuasaan dan cinta para Bidadari dengan hati yang penuh kerelaan ia memh untuk bereinkarnasi ke dunia fana dalam reinkarnasinya Dewa Chang memilih wujud seorang wanita ia ingin merasakan langsung penderitaan yang dialami oleh kaum hawa yang seringki terpinggirkan
dan mengalami ketidakadilan sebagai seorang wanita ia berharap dapat lebih dekat dengan mereka yang membutuhkan pertolongan akhirnya beberapa masa kemudian di suatu kerajaan lahirlah seorang putri yang kecantikannya Bagai rembulan Purnama kulitnya Seputih susu rambutnya hitam berkilau dan matanya memancarkan cahaya kebijaksanaan ia hidup dalam kemewahan istana dikelilingi oleh harta benda dan pelayan Setia namun Di balik
senyum manisnya tersimpan Kerinduan akan sesuatu yang lebih dalam Putri itu yang kelak dikenal sebagai Dewi kanan Im menyadari bahwa segala kemewahan duniawi Takan mampu memuaskan dahaga jiwanya ia haus akan kebenaran ingin memahami makna kehidupan yang Sesungguhnya ia sering merenung di bawah pohon bodi
merenungkan tentang penderitaan manusia dan mencari jalan untuk membebaskan mereka dari belenggu Samsara hati kecilnya terenyuh melihat penderitaan rakyatnya ia melihat kesenjangan sosial yang begitu tajam pyak yang merajela dan perang yang tak kunjung usai ia bertanyatanya dalam hati Apakah Kebahagiaan sejati hanyaisa dirai segelintir orang yang berkua dan K dengan tekad yang bulat Putri itu memutuskan untuk meninggalkan ist ia
menakwaran untuk menikah dengan pangan dari kerajaan la dan memilih untuk menjal ak dan yang diengah hutan belantara bertap dengan tekun danitkit-in di dan haemahan danet daneng Jati terletak pada kedamaian batin bukan pada harta benda atau kedudukan Ia juga menyadari bahwa semua makhluk hidup adalah sama dan kita semua memiliki hak untuk bahagia setelah bertahun-tahun bertapa dan berjuang melawan ego Dewi Kuan Im akhirnya mencapai pencerahan cahaya kebijaksanaan menyinari hatinya membawanya pada pemahaman yang mendalam
tentang hukum karma dan Samsara ia melihat dengan jelas betapa menderitanya makhluk hidup yang terbelenggu oleh nafsu dan ketidaktahuan di saat ia siap memasuki Nirvana sebuah perasaan Welas Asih yang mendalam menyelimuti hatinya ia melihat betapa banyak makhluk hidup yang masih terjebak dalam lingkaran penderitaan hati nuraninya tergugah dan ia menyadari bahwa kebahagiaan pribadinya tidaklah lengkap jika yangend dengan suara yang
penuh Hikmat Dewi mengucapkan sumpah Agung ia beri untuk tidakemasuki Nirvana sebel makhluk hiup terb Dar pendan sumpah ini diken sebagai bodita yaitu tekad untukcapaiencerahani kepan sem makluk akuerspahapu Nir seb penderitaan Aku akan terus berinkarnasi di dunia fana membantu mereka yang membutuhkan dan membimbing mereka menuju pencerahan sumpah Agung Dewi Kuan I menggetarkan seluruh alam semesta para dewa dan
bodhisatva lain kagum akan kemuliaan hatinya mereka tahu bahwa sumpah ini bukanlah hal yang mudah untuk ditepati namun mereka juga yakin bahwa Dewi kanan Im akan mampu menepati janjinya Sejak saat itu Dewi kanan menjadi simbol Welas Asih dan pengorbanan kisahnya menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya untuk rela berkorban demi kepentingan orang lain pengorbanannya yang begitu besar menjadi teladan bagi semua umat
Buddha menunjukkan bahwa kasih sayang yang tulus adalah kekuatan yang mampu mengubah dunia penyebaran agama Buddha di Tiongkok sosok Dewi kanan Im semakin dikenal dan dihormati ajaran-ajarannya yang penuh wulas Asih begitu menyentuh hati masyarakat Tiongkok yang menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga dan kemanusiaan namun Seiring berjalannya waktu kultus Dewi Kuan Im mengalami akulturasi dengan kepercayaan dan praktik
tradisional Tiongkok banyak kepercayaan lokal yang kemudian dikaitkan dengan Dewi kanan Im misalnya di beberapa daerah Dewi kanan Im dipuja sebagai Dewi laut yang melindungi para nelayan di daerah lain ia dianggap sebagai Dewi kesuburan yang memberikan berkah bagi pertanian sinkretisme ini membuat Dewi Kuan Im menjadi sosok yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok Selain itu berbagai ritual dan perayaan tradisional
Tiongkok juga diintegrasikan ke dalam pemujaan Dewi kanan Im perayaan cap Gome misalnya sering dikaitkan dengan pemujaan Dewi kanan Im dalam perayaan ini umat Buddha Tiongkok melakukan berbagai kegiatan seperti pawai lampion Taran naga dan sembahyang di kuil-kuil Dewi Kuan Im akulturasi ini tidak hanya memperkaya ajaran Buddha di Tiongkok tetapi juga memperkuat posisi Dewi kanan Im sebagai sosok yang sangat dihormati ia Bukan
Hanya dianggap sebagai bodisatva tetapi juga sebagai Dewi lindung yang selalu siap menolong umat manusia Dewi Kuan Im dengan kasih sayang dan kebijaksanaannya tidak hanya menjadi pelindung bagi kaum wanita tetapi juga menjadi panutan dan inspirasi yang tak tergantikan ia mengajarkan pentingnya pendidikan kemandirian dan kesetaraan gender Jauh sebelum konsep-konsep ini menjadi wacana modern dalam banyak kisah dan legenda Dewi
kananim digambarkan sebagai sosok yang cerdas dan berpengetahuan luas ia tidak hanya menguasai ajaran agama tetapi juga memiliki keahlian dalam berbagai bidang seperti pengobatan dan seni melalui contoh hidupnya Dewi kanan menunjukkan bahwa wanita memiliki potensi yang sama dengan laki-laki untuk mencapai kesuksesan dan
kebahagiaanagi banyakan adalah simbol Kekuatan Dan keberanian ia mengajarkan mereka untuk tidak takut menghadapi tantangan dan berani memperjuangkan hak-hak mereka dalam masyarakat yang seringkiali menindas perempuan sosok Dewi kanan I menjadi oase penyejuk dan sumber kekuatan bagi mereka yang merasa termarginalkan pengaruh Dewi kanan Im sebagai lambang Welas Asih tidak terbatas pada umat Buddha saja nilai-nilai universal yang
dianutnya seperti kasih sayang orbanan dan empati telah melampaui batas-batas agama dan budaya banyak penganut agama lain pun merasa terhubung dengan sosok Dewi kanan Im hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut oleh Dewi kanan Im sangat relevan dengan ajaran agama-agama lain kasih sayang dan pengorbanan adalah nilai-nilai
universal yang dihargai oleh semua manusia terlepas dari agama yang mereka anut demikianlah kisah ini diceritakan Semoga dapat menghibur dan menambah wawasan segala kebenaran detailnya kita kembalikan kepada Allah Tuhan pemilik kisah kehidupan