Komunitas Literasi Tanpa Batas (Lintas) telah menyelesaikan program Kelas Daring Cerpen (KDC) yang telah berlangsung sejak April hingga Juli 2023. Kelas yang diikuti 13 peserta ini dimentori oleh seorang penulis sekaligus peneliti bahasa, Darmawati Majid atau akrab disapa Kak Darma. Di akhir program yang berlangsung pada Sabtu, 8 Juli 2023, Kak Darma berpesan bahwa tidak ada cara lain untuk menjadi penulis kecuali dengan berlatih, berlatih, dan berlatih. “Akan lebih baik kalau Teman-teman bisa menulis setiap hari,” ujarnya.
Kak Darma juga berharap, para peserta segera merevisi naskah cerpen yang pernah mereka buat selama kelas berlangsung agar dapat dikumpulkan untuk kemudian dijadikan buku. Sejak awal Kak Darma memang berniat membantu peserta kelas ini untuk dapat menerbitkan sebuah buku kumpulan cerpen sebagai wujud nyata dari keberhasilan program.
Ini pun kembali diingatkan oleh ketua Lintas saat ini, Iin Saputri atau sering disapa Kak Iin, dalam kegiatan penutupan kelas sekaligus evaluasi pada Minggu 9 Juli 2023. Kegiatan penutupan kelas dan evaluasi ini dihadiri oleh segenap pengurus Lintas, peserta Kelas Daring Cerpen, dan para pemenang Lomba Baca Puisi menyambut Hari Sastra Indonesia yang juga baru saja selesai dilaksanakan pada 3 Juli yang lalu.
“Kita pernah ingin membuat buku sebelumnya, tapi karena satu dan lain hal, gagal. Sebab itu, saya tidak ingin yang kali ini gagal lagi,” ungkap Kak Iin.
Pada kesempatan yang sama, Kak Iin juga menawarkan kepada para peserta KDC dan pemenang lomba baca puisi kesempatan untuk bergabung dengan komunitas Lintas. “Namanya juga tawaran, Teman-teman bisa menerima, tidak pun tidak jadi masalah,” tegasnya.
Penawaran tersebut disampaikannya setelah terlebih dahulu menjelaskan sekilas tentang Komunitas Lintas. “Intinya, komunitas ini dibentuk dengan tujuan membangun literasi yang inklusif. Artinya, siapa pun dapat menikmati literasi, tidak terkecuali para disabilitas.”
Di sisi lain, mungkin ada yang mengira bahwa program-program Lintas hanya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Hal ini dibantah oleh Kak Iin. “Di kelas kemarin itu ada salah seorang peserta yang nondisabilitas, yang ikut lomba juga ada beberapa yang nondisabilitas. Jadi seperti namanya, literasi tanpa batas, kami ingin semuanya bisa memperoleh kemajuan di bidang literasi.”
Ddari tujuh undangan yang hadir, ada dua orang yang menyatakan ingin langsung bergabung, tiga orang yang akan bergabung dua-tiga bulan kemudian, dan dua yang tidak menerima tawaran bergabung. “Walaupun tidak menjadi anggota Lintas, kita masih bisa bersinergi dan berkolaborasi di luar. Atau siapa tahu, sesekali Lintas akan butuh bantuan Teman-teman?” kata Kak Iin kepada kelompok yang terakhir.
Lintas masih akan terus bergerak maju, merambahi dunia literasi, menawarkan program-program yang bertujuan mengembangkan literasi inklusi. Sebab itu, kami sangat mengharapkan kepercayaan dan dukungan semua pihak agar literasi benar-benar menjadi aset berharga bagi semua orang tanpa diskriminasi. #SalamLiterasi