Anda Traveler yang Doyan Ngopi, Dua Kota Ini Wajib Masuk Daftar City Tour visitindonesia

Anda Traveler yang Doyan Ngopi, Dua Kota Ini Wajib Masuk Daftar City Tour visitindonesia 1

Bila Anda termasuk traveler yang doyan (suka sekali) ngopi (minum kopi), dua kota di wilayah Sumatera ini sepertinya wajib masuk dalam daftar kunjungan wisata kota atau city tour Anda. Kedua kota itu, adalah Banda Aceh yang merupakan ibu kota provinsi dan Manggar ibu kota kabupaten.

Kenapa? Ya karena di dua kota tersebut tersedia banyak warung atau kedai dan kafe khusus kopi. Saking banyaknya, sampai masing-masing mendapat predikat atau julukan terkait yang menambah daya tarik masing-masing.
Tepat di Hari Kopi Nasional yang diperingati setiap tanggal 11 Maret, TravelPlus Indonesia suguhkan daya tarik atau keistimewaan kedua kota tersebut sebagai city tour destination wajib buat traveler penggila minum kopi.
Lantaran memiliki banyak kedai dan kafe kopi di Banda Aceh, membuat ibu kota provinsi Aceh ini mendapat pula gelar “Kota Sejuta Kedai Kopi”.
Begitupun Manggar, karena juga memiliki sejumlah warung kopi, ibu kota kabupaten Belitung Timur (Beltim) yang berada di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini akhirnya mendapat julukan sebagai “Kota Wisata 1.001 (seribu satu) Warung Kopi”.
Bedanya, kalau di Banda Aceh kedai  kopinya besar-besar, terlebih yang sudah tampil dalam kemasan kafe. Rata-rata berfasilitas free WiFi, TV layar datar, dan lainnya.
Anehnya sekalipun jumlahnya banyak, tetap saja hampir setiap kedai atau kafe kopi di Banda Aceh boleh dibilang selalu ramai. 
Ramainya kedai/kafe di kota yang juga memiliki ikon landmark ternama yaitu Masjid Raya Banda Aceh atau Masjid Baiturrahman ini disebabkan karena kedai/kafe kopinya sudah seperti kantor kedua bagi sejumlah pegawai atau kampus kedua buat beberapa kalangan mahasiswa. Bahkan rumah kedua bagi mereka yang tak betah berlama-lama berada di rumah.
Faktor pemicu lainnya karena banyak wisatawan nusantara (wisnus) dari berbagai kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan lainnya bahkan wisatawan mancanegara (wisman) terutama dari Malaysia (sebelum pandemi) yang menjadikan kedai/kafe kopi di Banda Aceh sebagai salah satu city tour itinerary-nya
Ditambah lagi setiap kedai/kafe di kota yang memiliki culinary event khusus kopi yang bertajuk “Festival Kopi Kutaraja (Banda Aceh)” yang digelar Pemprov Aceh lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)-nya setiap tahun ini, rata-rata sudah punya pengunjung tetap alias peminat/fans masing-masing. 
Ada kedai/kafe yang menjadi tempat kongko-kongko kalangan mahasiswa, kaum milenial, pejabat, fotografer, jurnalis, dan atau dari komunitas hobi tertentu.
Persaingan bisnis antar-kedai/kafe kopi di kota yang juga memiliki beberapa objek wisata tsunami ini pun tak terelakkan. 
Supaya tetap eksis, masing-masing kedai kopi berlomba menawarkan pelayanan berbeda untuk menjaring tamu, misalnya dilengkapi dengan fasilitas free WiFi dan memasang TV layar lebar sehingga pengunjung bisa sambil nonton film ataupun pertandingan sepak bola. 
Tak sedikit yang mengusung konsep kekinian yang instagramable atau menyajikan menu racikan atau kombinasi yang berbeda sebagai andalannya.
Amatan TravelPlus beberapa kali berkunjung ke kota yang juga berjuluk Serambi Mekkah ini, ada sejumlah kedai/kafe kopinya yang difavoritkan banyak pengunjung antara lain Solong Coffee, Kupi Beurawe (Kubra), Nacha Coffee, Break Time Coffee Café, Morden Coffee, King’O Donuts and Coffee, Morden Coffee, Le More Café, Caffe NA Premium, Zakir Kupi, dan Kuta Alam Arabia Coffee.
Selain itu, ada House 10 Café, Soelthan Koffie Aceh, De Tambo Coffee House, Captain Jack Coffee & Food, Erzedd Coffee, Whispers Café, Shooter Café, Quantum Cafe and Resto, Manhattan Cafe and Resto, Dhapu Kupi, Tanabata Coffee, 3 in 1 Coffee Shop, Tower Coffee, dan Kedai Kopi Tubruk & Arabica.
Solong Coffee yang berada di Jl. T. Iskandar Muda No.13-14, Kec. Ulee Kareng termasuk kedai kopi senior atau yang sudah lama. Kabarnya berdiri sejak tahun 1970-an namun sampai kini tetap eksis dan ramai peminatnya.
Kabarnya Solong Coffee juga sudah punya beberapa cabang dengan tampilan yang lebih kekinian seperti Solong Premium yang terletak di Jl. T. Iskandar-Lambhuk, Solong Mini di Jl. T. Panglima Nyak Makam-Lampineung, dan Solong II di Lampeneuret.
Kalau ingin menikmati minum kopi terbalik atau kupi khop di Banda Aceh, pilihannya antara lain di Kedai Kopi Tubruk & Arabica yang berada di Jl. AMD No.36, Batoh, Lueng Bata.
Cara minumnya ujung pipet (sedotan kecil) diselipkan di mulut gelas. Setelah itu, pipetnya ditiup pelan-pelan supaya ada udara di dalam gelas dan air kopinya keluar dari piring kecil (tatakan gelas). Setelah itu air kopi yang keluar di piring disedot dengan pipet. Agak ribet tapi sensasinya dijamin bikin seru.
Bila tahun ini Anda berencana berwisata kota ke Banda Aceh, beberapa kedai/kafe kopi tersebut bisa dimasukkan ke dalam lis atau daftar kunjungan Anda untuk menikmati kopi hitam (black coffee) baik itu jenis Robusta ataupun Arabika, kopi Gayo, sanger semacam kopi susu khas Aceh, kopi tarik, dan jenis racikan kopi lainnya.
Cicipi pula aneka panganannya sebagai teman ngupi antara lain kue timphan, adee meureudu, keukarah, bhoi, roti canai, martabak, dan kue boh rom rom atau klepon/onde-onde khas Aceh.
Di beberapa kedai/kafe tersebut, Anda juga bisa sekalian menikmati berbagai makanan berat khas Aceh seperti mie, nasi goreng, kuah pliek u, gulee se kameng, kuah sie itek, sate matang, ayam tangkap, dan kuah beulangong ataupun mencoba aneka minuman selain kopi seperti teh tarik, Ie boh timon atau es timun serut/kerok, dan Ie seureubetbila atau bandrek khas Aceh.

Anda Traveler yang Doyan Ngopi, Dua Kota Ini Wajib Masuk Daftar City Tour visitindonesia 2

1.001 Warung Kopi

Nah, kalau Anda ke Manggar wajib ngopi di  sejumlah warung kopi sederhana ataupun yang sudah tampil laksana kafe.
Pilihannya antara lain Warkop Atet, Hasan, dan Warkop Kong Fu di Jl. Jenderal Sudirman, Warkop Pak Aji di Jl. Raya Manggar-Gantung, Warkop 1001, Adhi, Markus, Afui, dan Warkop Millenium.
Selain itu ada Cafe Warung Santai, Warkop Intan Pelangi, Kopi Andi, Warkop K21, Kota 1001 Warung Kopi, Warkop Yeni, dan masih banyak lagi.
Khusus warkop-warkop tua di Manggar, umumnya dikelola warga keturunan China. Salah satunya Warkop Atet di dekat pasar Manggar yang dikelola orang Tionghoa bermarga Siau, bernama Atet. Kabarnya warkop tersebut berdiri dari tahun 1949.
Warkop yang buka pukul 4 pagi hingga pukul 5 sore ini pernah memenangi festival kopi yang digelar Pemkab Beltim.
Keberadaan warkop di Manggar sejak dulu, membuat kota ini masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) karena penduduknya merupakan peminum kopi terbanyak.
Tahun lalu di Manggar terselenggara acara rekor memecahkan minum kopi susu oleh MURI yang diikuti oleh 15 ribu orang.
Berkat menjamurnya warkop di Manggar sejak dulu, ditambah dengan acara MURI itu, Manggar yang berada di bagian Timur dari Pulau Belitung dan berjarak sekitar 90 Km dari Bandara Hanandjoedin, Tanjung Pandan, Ibukota Kabupaten Belitung itu akhirnya dicanangkan sebagai Kota Wisata 1.001 Warung Kopi oleh Gubernur Babel.
Mengingat Manggar sudah berpredikat Kota Wisata 1.001 Warung Kopi, jadi kalau Anda ke sana sempatkanlah mampir ke warkop-warkopnya untuk menyeruput Kopi O Belitong yang menjadi minuman kopi khasnya atau jenis kopi lainnya ditambah dengan ngemil pisang goreng dan panganan lainnya. Kenapa? Ya karena ada anggapan “mun lum ngopi, rasa’e lum sampai di Manggar”.
Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia sekaligus ingin mengucapkan selamat Hari Kopi Nasional 2022, semoga destinasi wisata kopi di Tanah Air semakin ramai diminati wisnus dan wisman.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Captions:
1. Ngupi dan ngemil di Banda Aceh.
2. Ngopi di Manggar.