Diajar.net adalah media online yang memberikan informasi yang terupdate tentang dunia pendidikan dan seni musik

AKU PERCAYA

6e61b57a bf49 4588 9648 e1a8aa357b82

Aku percaya, bahwa di
dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Aku percaya jika Allah sudah
berkehendak
, tidak akan ada yang mampu melawan takdirNya.

Hari ini semua umat
Islam di seluruh dunia bahagia menyambut kehadiran bulan yang sangat istimewa
, yaitu bulan Ramadan.
Seperti kebanyakan umat Muslim di seluruh belahan bumi lainnya
, aku juga gembira
menyambut bulan suci ini
. Mungkin ini bisa menjadi Ramadan yang sangat
menantang bagiku, karena menjalankan ibadah Ramadan di tengah-tengah kerasnya
latihan dan juga sengitnya pertandingan yang terus aku jalani. Ditambah lagi
harus meyakinkan semua orang
, bahwa aku masih  bisa menampilkan permainan terbaik seperti
hari-hari saat tidak berpuasa
. Hari ini semua pemain Roma FC melakukan
sesi latihan seperti biasa yaitu pukul delapan pagi sampai dua belas siang,
dilanjut latihan sore jam lima sampai delapan malam.

Ayo lebih
semangat lagi!” teriakan seperti itu sering terdengar dari Josep Mourinho
pelatih kami, yang selalu memberikan arahan kepada anak asuhnya.

Saat istirahat, semua pemain
langsung berlari ke arah tas masing-masing untuk mengambil minum
. saat mereka
asik dengan minumannya
, aku pun hampir mengikuti kawan-kawanku. tiba-tiba aku teringat, bahwa hari ini aku
sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Aku pun langsung menyerahkan air itu
kepada Gabriel
, yang ada disebelahku.

Tumben kamu
gak minum
, Dan? Biasanya kamu bisa menghabiskan satu botol ini dengan sekali tegukan,”
ucap Anthonio kepadaku
.

Pagi sampai
mmalam ini aku tidak boleh minum
, bro,

Kenapa, Dan kok gitu? Kok ada larangan minum segala,
siapa yang melarangnya? Awas nanti kamu dehidrasi kalau gak banyak minum,

“Aku gak minum
karena lagi puasa, paling nanti jam sembilan malam aku baru makan dan minu
m,”

Puasa, apa
itu? Apa nanti kamu gak kelaparan? Kok ada sih ibadah yang seperti itu
?” tanyanya heran.

aku mencoba
menjelaskan tentang puasa dan segala sesuatu yang bisa membatalkan ibadah yang
mulia ini.

Baca Juga  Cerpen: Sunset

Oalah gitu,
apa kamu kuat
Dan? Puasa? Akhir-akhir ini latihan kita kan semakin berat,

Ya aku akan
mencoba sebisanya, toh nanti kalau gak kuat
, aku juga tidak puasa.

Berat memang
menjalankan puasa di Eropa, apalagi buat pemain sepakbola seperti aku ini. Bagaimana
tidak, jam tiga pagi  sudah harus makan
sahur, jam sembilan malam baru berbuka. Berat memang, tapi aku yakin
, Allah akan menggantinya dengan ganti yang
setimpal dengan perjuanganku.

Bagaimana sudah siap kah kalian menghadapi babak
vinal Copa Italia besok malam?
” tanya coach Josep.

Siap Coach!” teriak kami satu suara.

Bagus kalau
begitu, aku suka dengan semangat kalian. Aku sangat mengharapkan penampilan
yang terbaik dari kalian. Ingat tim yang kita hadapi adalah AC Milan lo, tim
dengan segudang prestasi, ditambah para pemain dan pelatih Milan yang sudah
kenyang pengalaman bermain di partai final, jadi aku akan memainkan siapa yang
paling siap diantara kalian, baik siap secara fisik maupun sikologis.”

Inilah sosok Josep
Mourinho
, seorang pelatih yang sangat teliti dalam mempersiapkan sebuah
pertandingan
, dia tidak segan untuk menegur pemainnya yang tidak semangat saat
berlatih
. tidak peduli apakah dia pemain utama maupun cadangan, jika
pada satu hari menjelang pertandingan kok ada yang kurang semangat dalam
berlatih
, siap-siap untuk menjadi penghangat bangku cadangan saat pertandingan.

Lima jam sebelum
pertandingan final menghadapi AC Milan dilangsungkan, coach Josep mengumumkan
sebelas pemain utama yang akan bertempur
. semua pemain pun cukup kaget dengan
pemain pilihannya,karena aku tidak masuk kedalam sebelas pemain pilihan untuk
partai final ini
. hal yang mengejutkan memang, karena aku adalah pemain yang cukup
sering mencetak gol
. ya bisa dibilang aku adalah topskor kedua setelah Gabriel.

Loh, Zidan gak
main Coach? Dia kan menjadi salah satu andalan Roma FC, kok tidak dimainkan?” ucap
Anthonio kapten kesebelasan
.

Baca Juga  Cerpen: Cinta dari Tengah Hujan (Part 1)

tentunya dia kaget
jika aku tidak dimainkan, karena biasanya aku menjadi tema
n satu fisi di lapangan.

Kamu masih Tanya,
kenapa aku tidak memainkan Zidan
? Apa kamu tidak sadar, semenjak dia
puasa permainannya tidak seperti biasanya
! Sudahlah, kalian jangan banyak Tanya! Kalian
itu tugasnya bermain tidak usah mengurusi taktik. Lagi pula, salah dia sendiri
, kenapa harus
berpuasa menjelang pertandingan sepenting ini.

Aku hanya terdiam
mendengarkan alasan darinya
. Ternyata itu yang menjadi penyebab aku
tidak dimasukan dalam pemain utama
. Tapi biarlah, aku tidak akan meninggalkan kewajibanku
sebagai seorang Muslim.

Stadion Sansiro
penuh dengan teriakan kegembiraan
, ketika Mario Maldini mencetak gol ke gawang Roma
FC pada menit ke lima puluh, kedudukan pun AC Milan unggul satu kosong.
Pertandingan memasuki menit ke delapan puluh
, ketika Gabriel, pemain andalan kami mengalami cidera
karena mendapatkan tendangan dari pemain lawan
. untung bagi kami, karena masih ada satu lagi pergantian
pemain yang bisa dilakukan. Saat itu coach Josep menghampiriku
, sambil
berkata

Ayo kamu masuk,
Dan! Gantikan itu si Gabriel.  tapi awas kamu jangan mengecewakan aku dan
buktikan bahwa puasamu itu tidak menghalangi permainan terbaikmu,”

Baik, Coach, Insyaallah
saya akan memberikan yang terbaik bagi Roma FC
. Tapi saya minta, seandainya besok anda
melatih pemain Islam
lagi, anda harus memberikan kebebasan kepada dia untuk
beribadah
,” teriakku kepadanya.

Tim kami
mendapatkan tendangan bebas, seperti biasa Anthonio mengambil tendangan itu
. dia pun
menunjukku untuk bersiap-siap di depan gawang AC Milan. Saat itu aku berkata di
dalam hati

Ya Allah,
ijinkanlah aku untuk membuktikan diri bahwa ibadahku ini tidak menghalangiku
untuk bermain maksimal, dan berikanlah kado terindah bagi keluarga dan agamaku
menjelang hari raya idul fitri ini
.”

Benar saja, bola itu
mengarah tepat ke kepalaku
. Tampa berpikir lama, aku langsung
menyundulnya
.

Baca Juga  Cerpen Teladan: Kancil dan Kura-kura

“Goool!”

Teriakan seluruh
pendukung kami. Kedudukan pun menjadi imbang kembali
. scor itu  bertahan sampai waktu normal habis. Pertandingan
pun dilanjutkan ke babak tambahan waktu.

Menit terus
berjalan, Roma FC selalu dalam tekanan AC Milan
. Duel keras tak dapat terhindarkan, hingga aku
berhasil merebut bola dari Maldini yang akan memasuki kotak penalty kami
. Aku
langsung menggiring bola itu sampai ke depan kotak penalty AC Milan, setelah
ada ruang yang kosong
, aku lalu menembak bola itu sekeras mungkin.

Gooool Goooool!

Seisi Stadion
meneriakan kata yang sama dengan ekspresi yang berbeda
. Pendukung Roma FC yang tidak lebih dari
lima ribu itu gembira menyambut gol dariku
, Sementara pendukung AC Milan yang tidak
kurang dari enam puluh ribu menyambut gol itu dengan ekspresi wajah bingung. Pertandingan
itu selesai dengan skor dua satu, Roma FC pun berhasil menjadi juara Copa Italia
untuk pertama kalinya. Aku pun di beri gelar pemain terbaik di Copa Italia
tahun ini.

Lagu We Are The Champions berkumandang di
seisi Stadion Sansiro ini, pemain, pelatih, dan fans kami bernyanyi gembira
. Saat semua tim Roma
FC sedang berpesta
, aku mengambil sajadah dan bersujud di atas lapangan. Aku tidak
peduli dengan tatapan aneh dari seisi Stadion.

Alhamdulillah, ternyata di
akhir Ramadan ini karunia-mu sangatlah besar bagiku.”

Ucapku bersyukur
kepada Allah
yang telah memberikan balasan setimpal atas perjuanganku selama ini. Rasa syukur sekaligus do’a tak henti aku panjatkan kepada Allah, semoga dengan keberhasilanku ini, mata dunia terbuka dengan cahaya Islam,
dan semoga tidak ada lagi perlakuan rasisme terhadap agama Islam yang indah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *