10 WISATA PANTAI JOGJA YANG MASIH ASRI – visitindonesia

sudut+wisata+ +wisata+pantai+jogja
Yogyakarta terkecuali di kenal jadi kota gudeg, nyatanya jogja juga mempunyai banyak obyek wisata Pantai yang eksotis serta menarik,
Pantai adalah wisata favorite untuk semuanya kelompok serta begitu pas dikunjungi untuk anda yang menginginkan liburan dengan keluarga, teman dekat, rekan maupun rekanan kerja. Berwisata dipantai dapat juga memberi sensasi liburan yang berlainan serta mengasyikkan. Wisata dipantai banyak disenangi, pengunjung dapat bermain air, berenang maupun cuma berfoto. Berfoto dengan latar belakang laut memberi kesenangan sendiri serta tentunya terkecuali pengunjung dapat bermain air dapat juga nikmati kuliner seafood yang begitu ditunggukan waktu ada dipantai.
Dari pantai berpasir nan lembut hingga pantai karang yang cadas, semua ada di Yogyakarta! Beragam aktivitas seru dapat dikerjakan di pantai-pantai ini, dari mulai leyeh-leyeh dibawah cahaya mentari hingga mendaki tebing terjal yang menantang….
1. PANTAI KESIRAT
Tidak seperti jejeran pantai-pantai berpasir putih di Gunungkidul yang lain, Pantai Kesirat menarik dengan ciri-khasnya jadi pantai bertipe tebing karang. Tidak ada pasir putih atau panorama buih ombak yang menepi di pantai ini. Cuma bebrapa nada deburan ombak yang pecah menabrak bebrapa bagian karang. Satu pohon tunggal yang tumbuh di pinggir tebing tampak mencolok serta menarik perhatian. Hamparan tanah berumput yang cukup luas seakan tidak menarik baginya sampai ia pilih tumbuh di pinggir tebing karang. Pohon kekal, demikianlah namanya popular diantara beberapa wisatawan yang bertandang ke Pantai Kesirat. Seperti surga tersembunyi di Gunungkidul, Pantai Kesirat tidak sangat ramai sore itu. Cuma ada sebagian orang yang lebih dahulu hingga serta membangun tenda untuk menginap tidak jauh dari pohon kekal, dan sebagian bebrapa ayah yang tampak memancing di ujung selatan tebing. Garis pantai Kesirat yang segera jatuh ke laut terlepas serta type ikannya yang bermacam yaitu penyebabnya pantai ini popular di kelompok pengagum rock fishing. Bahkan juga jauh sebelumnya pantai ini dikunjungi beberapa wisatawan. Satu pondok simpel berniat dibuat di tebing sisi selatan yang disebut spot paling baik memancing ikan. Bila tengah mujur, kita dapat melihat masyarakat sekitaran yang mencari ikan lewat cara ngrendet, menyebar jaring dari satu tebing ke tebing yang lain.
Terkecuali surga wisata tersembunyi serta popular di kelompok pemancing, Pantai Kesirat juga adalah tempat yang disakralkan oleh masyarakat setempat. Satu tahun sekali dikerjakan ngalap barokah atau brubuh-brubuh di Pantai Kesirat. Kebiasaan ini bermula dari kearifan lokal orang-orang Jawa pada lingkungan dengan tidak menebang pohon asal-asalan. Cuma saat musim padi mulai menguning warga baru menebang pohon. Kebiasaan brubuh-brubuh jadi ucapan sukur yang tersirat berbentuk melindungi keseimbangan alam juga berlanjut sampai saat ini.
2. PANTAI JOGAN
Air terjun di bibir laut yaitu suatu hal yang langka di Indonesia, bahkan juga dunia. Tersembunyi dibalik perbukitan karst, Gunungkidul di selatan Yogyakarta nyatanya menaruh air terjun yang jatuh segera ke bibir laut. Satu pesona yang susah tidak diterima.
Untuk menjangkau Pantai Jogan, butuh saat sekitaran dua jam berkendara dari Jogja. Menyusuri jalanan aspal mulus, berkelok-kelok membelah perbukitan karst yang disebut sisa lautan juta-an th. yang lalu. Apabila kita hingga di Pos Retribusi Pantai Siung, berarti Pantai Jogan telah dekat, karna sekitaran 400 mtr. dari pos itu, juga akan tampak papan kayu penunjuk arah menuju Jogan. Menukar aspal mulus, jalan setapak jadi pemandu setelah itu, mengantar Anda dengan didampingi dua sungai kecil di bagian kiri yang nanti juga akan menyatu lantas menjelma jadi air terjun. Sayang sekali, keelokannya cuma dapat disaksikan waktu musim penghujan, sesaat pada musim kemarau debet air begitu kecil ditambah dengan kesibukan penyedotan airnya untuk kepentingan warga. Untuk dapat nikmati guyuran air dari atas tebing, kita mesti turun ke bawah. Ada dua langkah untuk turun, pertama dengan teknik canyoning dengan kata lain rappeling di air terjun. Pasti dibutuhkan perlengkapan serta kekuatan mumpuni untuk mengerjakannya.
Ke-2, menapaki turunan licin yang basah. Untunglah ada kayu-kayu pegangan jadi penopang badan. Meskipun demikian, kehati-hatian yaitu hal harus karna jalur yang curam. Sesudah batuan curam nan licin, tersisa satu sekali lagi tantangan, kita masih tetap mesti melalui karang yang ditempati oleh beberapa ribu bayi kepiting berwarna transparan memiliki ukuran sekitaran 5 mm. Ini memanglah bukan koloni kepiting merah penghuni Christmas Island (yang dekat Jawa Barat tapi dipunyai Australia), tetapi melaluinya dengan kaki telanjang pasti bukanlah perkara simpel. Masyarakat sekitaran umum ambil bayi kepiting ini untuk dibuat, jadi rekan makan nasi hangat di saat musim hujan. Apabila mujur, pengunjung dapat juga melihat beberapa ratus kupu-kupu bergerombol di bebatuan kering.
3. PANTAI NGLAMBOR
Ganasnya ombak pantai-pantai di selatan Jogja kerapkali buat orang bergidik ngeri serta enggan untuk mendekati. Ombak yang datang berkejaran dari arah lautan luas seakan berlomba menyingkirkan supaya kita tidak mendekati airnya. Tidak seperti pantai-pantai di bagian utara Jawa yang lebih ramah, tepian daratan yang segera menegur luasnya Samudera Hindia ini bukanlah tempat sesuai sama untuk nikmati asiknya berenang di air asin atau serunya snorkeling melihat keindahan pemandangan bawah laut dengan ikan-ikan kecil. Sampai kita sangat terpaksa mesti senang bermain air di pinggir, ditempat buih-buih lautan mulai menghilang.
Melalui celah pagar tanaman pandan laut (Pandanus tectorius), kami hingga di bibir pantai. Segerombolan anak muda dengan jaket pelampung berwarna jingga menyala lengkap dengan perlengkapan snorkel yang lain, tampak ketertarikan serta tidak sabar menginginkan selekasnya berenang serta menyelam di perairan dangkal. Lokasi Pantai Nglambor adalah satu diantara tujuan snorkeling di lokasi pesisir selatan Jogja yang mempunyai pemandangan basic laut menarik dengan macam terumbu karang serta biota laut. Ikan type Sergeant Major, Jambrong serta sebagian ikan kecil yang lain yaitu penghuni tetaplah yang tampak seringkali berenang bergerombol atau bermain petak umpet di celah-celah terumbu karang.
4. PANTAI NGONGAP
Untuk seseorang petualang, satu pantai tidak mesti mempunyai pasir yang lembut atau air yang jernih untuk berenang, cukup satu situasi yang mendekatkan diri pada sang alam. Perihal ini pula yang mungkin saja dirasa oleh Franz Wilhelm Junghuhn (seseorang penjelajah kenamaan asal Jerman) yang terkagum-kagum saat menapaki pantai Ngongap (atau Ngungap) di Gunungkidul, Yogyakarta pada th. 1856 yang lalu. Sesudah jalan berminggu-minggu melalui belantara tanah Jawa yang masih tetap liar, pada akhirnya Junghunh menjangkau pesisir selatan Jawa yang populer liar, penuh deburan ombak segera dari Samudra Hindia. Di pantai karang yang terjal berikut Junghuhn memetakan pemikirannya mengenai keindahan alam, kekayaan kebiasaan, dan kemakmuran tanah Jawa yang penuh nuansa spiritualisme. Junghuhn juga mengabadikannya dalam satu lukisan berjudul ” Sudkuste bei Rongkop “, satu mahakarya yang malah terlupakan oleh orang-orang Indonesia tersebut.
Dengan landscape yang mengagumkan indah serta kekayaan alam yang begitu tinggi, kami juga tidaklah heran bagaimana pantai tanpa ada pasir ini dapat memikat hati sang petualang. Barisan karang tajam serta deburan ombak yang kejam nyatanya menaruh harta karun yang berlimpah, terbangun dari tangan-tangan rakus supaya dapat di nikmati oleh anak-cucu kita di masa depan. Selanjutnya, kami juga mengerti perasaan sang Franz Wilhelm Junghuhn yang mengambil keputusan untuk geser selamanya ke tanah Indonesia, tempat yang dulunya dipandang liar serta terasing, tetapi penuh dengan keindahan untuk sang petualang sejati.
5. PANTAI NGOBARAN
Datang ke Pantai Ngrenehan serta nikmati ikan bakarnya belum juga lengkap bila tidak singgah di pantai sampingnya, Ngobaran. Letak pantai yang bertebing tinggi ini cuma lebih kurang dua km. dari Pantai Ngrenehan. Tidak jauh bukan? Masyarakat Pantai Ngrenehan saja seringkali membahas serta singgah ke Pantai Ngobaran, kenapa anda tidak? Ngobaran adalah pantai yang cukup eksotik. Bila air surut, anda dapat lihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau ataupun coklat. Bila diliat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang terlihat seperti sawah di lokasi padat masyarakat. Beberapa puluh type binatang laut juga ada di sela-sela karang, dari mulai landak laut, bintang laut, sampai kelompok kerang-kerangan.
Tapi yang tidak ada di pantai beda yaitu pesona budayanya, dari mulai bangunan sampai makanan masyarakat setempat. Salah satunya yang menarik yaitu ada tempat beribadah untuk empat agama atau keyakinan berdiri berdekatan. Apakah itu bentuk multikulturalisme? Siapa tahu.
Bangunan yang paling terang tampak yaitu tempat beribadah seperti pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Tempat peribadatan itu dibangun th. 2003 untuk memperingati hadirnya Brawijaya V, satu diantara keturunan raja Majapahit, di Ngobaran. Orang yang melaksanakan ibadah ditempat ini yaitu penganut keyakinan Kejawan (bukanlah Kejawen lho). Nama ” Kejawan ” menurut narasi datang dari nama satu diantara putra Brawijaya V, yakni Bondhan Kejawan. Pembangun tempat peribadatan ini mengakui jadi keturunan Brawijaya V serta menunjuk satu diantara warga untuk melindungi tempat ini.
Jalan ke arah kiri dari tempat peribadatan itu, Anda juga akan menjumpai satu Joglo yang dipakai untuk tempat peribadatan pengikut Kejawen. Menurut masyarakat setempat, keyakinan Kejawen berlainan dengan Kejawan. Tetapi mereka sendiri tidak demikian dapat menerangkan ketidaksamaannya.
6. PANTAI SADRANAN
Pantai Sadranan adalah satu diantara object wisata alam yang banyak disukai untuk liburan melepas capek dari kebiasaan yang repot. Tetapi pantai ini bukan hanya tempat berwisata saja. Untuk orang-orang sekitaran, Pantai Sadranan adalah tempat untuk mencari nafkah dan jadi fasilitas untuk lakukan aktivitas yang berbentuk religi yakni aktivitas yang ada unsur religi serta keyakinan. Asal mula nama pantai Sadranan sendiri datang dari kata ‘nyadran’ yakni ritual sedekah laut jadi ungkapan rasa sukur pada Sang Pencipta lautan atas rejeki yang sudah mereka peroleh berbentuk hasil tangkapan laut yang melimpah. Nyadran adalah satu diantara bentuk langkah manusia mengingat kuasa-Nya lewat ciptaan-Nya ; laut, sungai, gunung, langit, lewat apa pun yang kita saksikan serta sentuh, begitu juga orang-orang sekitaran pantai dengan lakukan nyadran melebur kembali kedalam kuasa-Nya dengan penuh rasa sukur. Pantai Sadranan, terkecuali perlu jadi tempat mencari nafkah untuk orang-orang sekitaran juga jadi favorite untuk beberapa wisatawan yang bertandang ke lokasi wisata Gunungkidul. Sebab terkecuali populer jadi satu diantara surga pantai berpasir putih yang terhampar di selama selatan Pegunungan Seribu, Pantai Sadranan adalah satu diantara pantai yang akhir-akhir ini banyak disukai karna bisa jadikan jadi tempat snorkeling. Tempat Pantai Sadranan ada di Dusun Pulegundes II, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Pantai Sadranan pasti tidak asing sekali lagi di telinga kita walau tempat pantai ini memanglah agak tersembunyi diapit pada Pantai Krakal, Slili, serta Pantai Ngandong. Walau demikian, Pantai Sadranan tetaplah jadi favorite untuk dikunjungi terlebih oleh anak-anak muda.
Untuk beberapa wisatawan yang tengah liburan di Yogyakarta, terlebih warga Yogyakarta sendiri, terkecuali bisa nikmati keindahan pasir putih Pantai Sadranan serta beningnya lautan dengan senjanya yang menarik dapat juga nikmati keindahan bawah lautnya yang tidak kalah menarik bersama terumbu karang yang cantik menghiasi selama bibir pantai serta ikan-ikan yang beragam macam. Melihat semuanya keindahan itu pastinya bisa kurangi capek yang membebani, dengan melihat keluasan dan keindahannya mengingat kembali tangan-tangan gaib sang Maha Pencipta dengan penuh rasa sukur serta nafas yang panjang.
7. PANTAI SADENG
Jaman dulu Sungai Bengawan Solo mengalir tenang dari hulunya di lokasi utara sampai bermuara di Pantai Sadeng yang saat ini ada di Kabupaten Gunung Kidul. Tetapi, empat juta th. yang yang lalu, satu sistem geologi berlangsung. Lempeng Australia menghujam ke bawah Pulau Jawa, mengakibatkan dataran Pulau Jawa perlahan-lahan terangkat. Arus sungai pada akhirnya tidak dapat melawan sampai pada akhirnya aliran juga berbalik ke utara. Jalur awal mulanya pada akhirnya tinggal jejak yang perlahan-lahan jadi kering karna tidak ada sekali lagi air yang mengalirinya. Lokasi ini jadi kaya bukit-bukit kapur yang berdasar sebagian riset, awal mulanya adalah karang-karang yang ada dibawah permukaan laut.
Saat ini, sisa aliran sungai yang popular lewat lagu keroncong berjudul Bengawan Solo ciptaan Gesang itu jadi tempat wisata menarik. Tidak ketinggal Pantai Sadeng sebagai muaranya, terkecuali jadi tempat wisata juga jadi satu diantara pelabuhan perikanan besar di Yogyakarta. Keduanya jadi jejak geologi yang bernilai. Sekian waktu lalu, pernah diselenggarakan paket wisata menyusuri jalur Bengawan Solo Purba sampai muaranya.
Dalam perjalanan menuju Pantai Sadeng, sebagian ratus mtr. jalur aliran Bengawan Solo Purba dapat di nikmati pemandangannya. Jalur aliran itu dapat diliat setelah tiba di dekat plang biru bertuliskan ” Girisubo – Ibukota Kecamatan “. Berhenti sesaat di tepi jalan menuju pantai atau jalan perlahan-lahan yaitu langkah paling pas untuk nikmati panorama sisa aliran ini, sekalian berikan peluang mengabadikannya dengan camera.
Terlihat dua buah perbukitan kapur yang tinggi memanjang mengapit satu dataran rendah yang awal mulanya yaitu jalur aliran. Dataran rendah yang saat ini jadi tempat berladang palawija masyarakat setempat itu berkelok indah, memanjang sejauh 7 km. ke arah utara, sampai lokasi Pracimantoro di Kabupaten Wonogiri. Kelokannya buat mata tergoda untuk menyusurinya ke utara sampai ke tempat pembalikan aliran sungainya.
8. PANTAI NGRENEHAN
Terdapat di desa Kanigoro Kecamatan Saptosari lebih kurang 30 km di samping selatan kota Wonosari. Satu pantai berbentuk teluk yang dikelilingi hamparan perbukitan kapur serta mempunyai pemandangan yang begitu memukau dengan deburan ombak menimpa pasir putih. Beberapa wisatawan bisa melihat kesibukan aktivitas nelayan serta nikmati ikan siap saji atau membawa ikan fresh jadi oleh-oleh.
Tetap dalam satu lokasi dengan Pantai Ngrenehan lebih kurang 1 km di samping Barat ada Pantai Ngobaran serta Pantai Nguyahan. Tiap-tiap bln. purnama pada hari raya Nyepi di Pantai Ngobaran di kerjakan upacara Melasti.
9. PANTAI SEPANJANG
Apabila menginginkan bernostalgia nikmati nuansa Pantai Kuta tempo doeloe, Pantai Selama yaitu tempat yang pas. Selama mempunyai garis pantai yang panjang, pasir berwarna putih yang masih tetap terbangun, serta ombak yang tengah. Anda tinggal pilih, menginginkan berjemur diatas pasir nikmati sinar matahari, membelah ombak dengan papan selancar, maupun cuma lihat keindahan pantai. Semua dapat Anda nikmati demikian tiba di pantai yang berjarak sebagian km. dari Pantai Sundak ini.
Pantai Selama adalah satu diantara pantai yang baru di buka. Nama ” Selama ” diberi karna keunikan pantai ini yang mempunyai garis pantai terpanjang diantara semuanya pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Situasi pantai ini begitu alami. Bibir pantai dihiasi tumbuhan palem serta gubug-gubug beratap daun kering. Karang di lokasi gunakan surut pantai juga masih tetap tertangani. Hempasan ombak masih tetap memantulkan warna biru menandai air laut yang belum juga banyak tercemar. Dengan situasi itu, tidak salah apabila pemerintah daerah ataupun investor merencanakan jadikan pantai ini jadi Pantai Kuta ke-2.
Situasi alami tersebut yang jadikan Pantai Selama lebih dari Pantai Kuta. Selama tidak tawarkan beberapa hal klise seperti beach cafe serta cottage elegan, namun satu kedekatan dengan alam. Buktinya, anda juga akan tetaplah dapat menggeledah karang-karang untuk temukan beragam type kerang-kerangan (Mollusca) serta bintang laut (Echinodermata). Anda juga tetaplah dapat temukan limpet di batuan sekitaran pantai serta mencerabut rumput laut yang tertanam. Pasti dengan waspada supaya tidak tertancap duri landak laut. Terang kan, Anda tidak juga akan menemuinya di Pantai Kuta? Selama juga mempunyai website bersejarah, yakni Banyusepuh. ” Banyu ” bermakna air serta ” sepuh ” bermakna bersihkan atau membersihkan. Sesuai sama namanya, tempat yang semula berbentuk mata air ini dipakai untuk membersihkan atau memandikan. Pemakainya konon yaitu beberapa wali yang umumnya membersihkan pusakanya. Website ini tidak juga akan di ketahui keberadaannya apabila tidak ajukan pertanyaan ke masyarakat setempat.
10. PANTAI BARU
Pantai Baru memanglah tidaklah terlalu populer bila dibanding dengan Parangtritis atau Krakal, tetapi kekhasannya layak untuk diperbincangkan. Wilayahnya bersebelahan segera dengan Pantai Pandansimo serta Pantai Kuwaru, cuma sebagian ratus mtr. dari Muara Sungai Progo. Pantai ini dimaksud pantai ” baru ” karna baru diresmikan jadi tempat wisata pada bln. Mei 2010, begitu ” terlambat ” dibanding pantai beda yang ada di sekelilingnya. Satu diantara kekhasan pantai ini yaitu ada Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) di dekat pintu masuknya, tampak beberapa puluh kincir angin yang berdiri tegak diantara kebun serta semak-semak. Teduhan pohon cemara udang buat matahari siang tidaklah terlalu terik. Udara di sekitaran pantai malah merasa sejuk seperti ada di rimba, tidak ada rasa gerah yang seringkali kita rasakan di pantai-pantai beda. Hal semacam ini buat Pantai Baru pas dikunjungi untuk bersantai dengan keluarga, dapat dibuktikan dari sebagian rombongan yang tengah asik berpiknik di pesisir Pantai Baru. Sembari tiduran di tikar atau hammock, kita dapat nikmati situasi pantai nan sejuk. Bercakap dengan kawan juga merasa asik ditemani es kelapa muda yang banyak di jual di sekitaran lokasi pantai. Bila jemu, kita dapat juga mengendarai motor ATV sembari menjajal track berpasir yang naik-turun di sekitaran rimba pantai.

Senang melihat-lihat daerah pantai yang sepi, kami juga kembali di buat penasaran dengan hadirnya sebagian kincir angin yang berada di selama jalan menuju Pantai Baru. Ada beberapa puluh menara kincir angin yang berdiri tegak diantara kebun palawija. Ukurannya memanglah tidak sebesar kincir angin di Eropa yang dapat menjangkau tinggi beberapa ratus mtr., tetapi kemunculannya telah cukup mengambil alih perhatian. Tiangnya terbuat dari besi yang disusun seperti menara seluler, dengan baling-baling besar di ujungnya. Baling-baling ini mempunyai susunan spesial yang dapat bergerak bebas dengan horizontal. Satu sirip dibagian belakang jadi pengendali paling utama gerakan susunan ini, hingga baling-baling itu dapat bergerak pas ke arah datang angin untuk mengoptimalkan tenaga kinetik yang di tangkap.